Senin, Juli 26, 2010

Membangun Blogging Culture, Kenapa Tidak?


oleh : Nilam Ramadhani

Ditengah beragamnya media publikasi, ada sebuah pilihan murah namun efektif ketika kita hendak membangun kultur knowledge-based society di dunia yang kian datar ini, yakni dengan memanfaatkan fasilitas blog. Mengapa pilihannya harus blog? Ada sederet faktor tentunya. Dengan blogging, selain layanannya gratis (blogger.com,wordpress.com,dll) blog juga memberikan fasilitas untuk memasukkan multi konten (teks,gambar,link,widget).

Sudah menjadi kebiasaan masyarakat informasi di era ICT (Information and Communication Technology) seperti saat ini, yakni pemanfaatan fasilitas search engine di internet. Orang kini tidak lagi mencari informasi di media cetak saja. Informasi paling update dan lengkap justru tersebar di media internet. Informasi tentang lowongan pekerjaan, referensi pelajaran, produk, berita, kesehatan, obrolan, dan lain sebagainya, semuanya tersedia di internet. Segala informasi itu dimasukkan dalam sebuah wadah yang bernama situs web (website).

Setiap website yang memiliki konten-konten dengan kategori tertentu akan terindeks di database mesin pencari, semisal Google. Tren search engine inilah yang mesti kita lihat sebagai sebuah peluang untuk kepentingan -salah satunya adalah publikasi konstruktif. Para blogger biasanya memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh search engine ini agar blog mereka bisa dikenal luas di alam maya. Dengan sering dan banyaknya orang lain mengakses sebuah blog, itu berarti rangking indeks blog tersebut menjadi semakin diatas.

Tentu ada beberapa syarat supaya sebuah blog menjadi ramai dikunjungi oleh peselancar dunia maya yang lain. Hal ini berkaitan dengan konten atau materi yang mengisi blog serta tingkat originalitas dari sebuah ide pada tulisan yang diposting. Logikanya, semakin banyak postingan yang kita masukkan ke dalam blog, semakin banyak konten informasi yang akan terindeks di mesin pencari. Untuk itu, memang diperlukan adanya kreatifitas dari blogger agar syarat-syarat meningkatnya popularitas sebuah blog dapat dipenuhi.

Yang tidak kalah pentingnya, blog harus menunjukkan karakter dari si pemiliknya. Karakter yang dimaksud disini adalah, blog harus memiliki arah visi, spesialisasi, segmentasi, dan originalitas materi konten. Sebab, blog yang baik dan sehat setidaknya harus memiliki penjabaran karakter seperti yang disebut diatas. Hal itu akan sangat kontra-produktif ketika blog hanya berisi materi yang sekedar copy-paste tanpa memberikan penghargaan atau acknowledgment terhadap sumber referensi yang diambil. Dari sisi etika dan penghargaan karya cipta, tindakan tersebut tidaklah mendidik sama sekali.

Dari sisi tujuan, saat ini pemanfaatan blog bisa bermacam-macam. Bagi seorang akademisi misalnya, blog sudah menjadi alat bantu untuk memudahkan penyampaian materi ajar kepada para naradidiknya. Sehingga, akses informasi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bagi seseorang yang mulai membangun pasar bisnis, blog adalah tempat iklan murah namun efektif. Artinya, blog di dunia datar seperti sekarang, telah menjelma menjadi sebuah budaya baru bagi masyarakat informasi yang ingin mempublikasikan sesuatu di dunia cyber.

Jika dikaji lebih dalam lagi, aktivitas blogging sebenarnya dapat merangsang seseorang untuk dapat meningkatkan kreativitas di dunia maya. Karena dengan ngeblog, berarti seseorang telah membuka pintu untuk berbagi pengalaman, pengetahuan serta ide yang dituangkan lewat tulisan. Ketika hal itu dilakukan secara kontinyu dan berkala, maka pencapaian aspek kreativitas dapat memenuhi sasarannya. Dengan ngeblog, kita dapat menggiring persepsi orang lain bahwa diri kita sebetulnya memiliki kemampuan dan pantas untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Selain itu, secara otomatis, personal image branding seseorang akan mengalami trend yang positif.

Saat ini, blog dibuat bukan untuk digunakan oleh kalangan tertentu saja. Semua orang dengan berbagai latarbelakang keilmuan berhak dan bisa untuk memanfaatkan blog. Karena ngeblog bukanlah sebuah aktivitas yang teramat sulit. Blog disediakan untuk memudahkan, dan didesain sedemikian rupa supaya user friendly. Jadi, blogging sebetulnya sudah menjadi ciri yang melekat dari masyarakat yang melek informasi dan teknologi.

Adanya kebutuhan akan informasi yang menyebabkan blog menjadi semakin digeluti. Sedangkan di era globalisasi, internet dan blogging merupakan dua mediasi efektif untuk berekspresi dan publikasi. Kebiasaan blogging merupakan ruang latihan yang baik dalam berbagi-pakai ilmu pengetahuan dengan berwadahkan internet. Maka, dengan blogging culture, akan melahirkan shared-knowledge culture, sehingga akan mencetak knowledge-based society. Semoga..

Cetak Halaman Ini

Posting yang Berkaitan



Belly Surya Candra Orsa mengatakan...

Great Blog..!!!! Keep Blogging.... :)

Belly Surya Candra Orsa mengatakan...

Great Blog..!!!! Keep Blogging.... :)